Konser yang dipertontonkan oleh salah satu band legendaris Eagles Of Death Methal yang dilaksanakan di Paris-Prancis semalam menjadi sebuah sejarah saksi hidup tragedi teror yang menyebabkan 100 lebih jiwa tewas. Dan konser kali ini menjadi sebuah tragedi yang sangat mengharukan bagi semua orang terutama pecinta musik.
Paris Jumat (13/11/2015) malam menjadi momen tragedi bagi warga Paris, Prancis. Serangan teror terjadi di sejumlah titik di kota itu, termasuk salah satunya gedung konser Bataclan, tempat Eagles of Death Metal, band rock asal Amerika Serikat sedang tampil.
Seperti dilansir Billboard, menurut pengakuan saksi mata, saat konser berlangsung tiba-tiba sejumlah orang bersenjata masuk ke dalam lokasi menembakan peluru lalu menyandera ratusan penonton konser. Para personel band berhasil melarikan diri melalui pintu belakang panggung, namun lebih dari 100 orang tewas, dan sejumlah kru belum diketahui nasibnya.
"Kami masih berusaha mencari informasi keselamatan seluruh band dan kru. Duka kami kepada semua yang mengalami tragedi ini," tulis band tersebut lewat akun Facebook-nya, baru-baru ini.
Eagles of Death Metal merupakan band beraliran blues rock yang telah berdiri sejak 1998 di Palm Desert, California, Amerika Serikat. Band yang hanya tersisa dua personel, aslinya yaitu Jesse Hughes dan Josh Homme ini, telah memiliki empat album studio sejak yang perdananya rilis 2004 lalu.
Eagles of Death Metal tengah mempromosikan album kelimanya, Zipper Down saat tragedi Paris terjadi.
sumber : liputan6.com